Thursday 4 July 2019

Tulisan untukmu,

Untuk kamu yang membersamaiku 6 tahun lalu,
terimakasih untuk waktunya,
untuk semangatnya,
untuk effortnya.
Aku sudah membalasnya dengan baik dulu.

Untuk kamu yang melukai hidupku,
bukan hati saja, tapi juga hidup.
andai kamu ganti dengan aventador sepuluh,
tetap saja itu tidak cukup,
sebab yang kamu lukai adalah nyawa,
jiwa manusia,
seseorang yang terus berjuang membantumu,
yang tiap hari memikirkan bagaimana
agar kamu bisa segera melangkah maju,
seseorang yang rela susah,
demi kamu bisa dapat peralatan
yang bisa menunjang passionmu.
dia sisihkan uangnya, dan memilih lembur tiap hari,
memilih pinjam uang sana sini,
agar kamu bisa segera mengeksekusi ide ide kreatifmu.
dia, orang itu saat itu perjuangannya panjang sekali,
tidur di angkot, di BRT, jalan kaki tiap hari, panas panasan dijalan,
makan nasi telur tiap hari, kerja di taman kota, ah entahlah
berangkat pagi pulang petang, kerasa banget lelahnya...

maaf, aku harus atur nafas dulu.

hatiku sakit melihat perjuangannya kala itu.
tapi kamu, hanya datang padanya saat terdesak kebutuhanmu,
saat tidak ada siapapun lagi yg bisa membantumu,
kamu mencarinya.

dia? bahagia meski tau kamu cuma mencarinya disaat butuh saja.
bodoh? memang. dia bodoh waktu itu,
rasa sayangnya padamu menjadikannya budak cinta.
yang dia harapkan? kamu tulus menyayanginya,
kamu juga tau kan? hati dan pikirannya tidak ada orang lain,
hanya kamu dan mimpi - mimpi yang dia perjuangkan.

pada akhirnya,
dia kamu tinggalkan, dengan alasan yang menyudutkannya,
karena kesalahannya di masa lalu, kamu jadikan itu alasan,
"aku sudah mencoba, sejak kesalahanmu di masa lalu,
aku tidak lagi mencintaimu, perasaanku padamu berubah,
aku sudah berusaha, tapi tidak bisa. mau bagaimana lagi,
ini keputusan terbaik yg bisa aku berikan padamu.
kamu bisa mencari orang yang lebih baik dari aku.
kamu hebat, kamu pasti jadi orang sukses nantinya,
aku bukan lagi orang yang kamu kenal dulu,
aku tidak bisa terus seperti ini, aku tidak mau melukai hati
dia yang saat ini bersamaku."

kamu tau? dia diam,
menangis,
menangis,
mengatur nafas,
menangis lagi,
menyeka ingus yang meler,
menagis lagi,
sesenggukan,
mengatur nafas,
sakit kepala,
lemes,
sesak nafas,
menangis lagi,
sakit kepala,
pusing,
sakit sekali hatinya.

cukup!
aku tidak sanggup membayangkan situasinya saat itu.

dia katakan padaku, dia bahkan
ingin mengakhiri hidupnya waktu itu.

waktu berlalu setelah kamu pergi,
kamu terlihat bahagia sekali,
aku perhatikan insta storymu
banyak tertawa dengan pasangan barumu,
menjalani hari seolah tak pernah terjadi apa - apa.

----------------
maaf tidak bisa melanjutkan cerita dia,
saya pun kesusahan menuliskan itu

kabar terakhir, si dia ini cerita,
sebenernya dia sudah memaafkan laki - laki itu,
tapi sengaja bilang ke laki laki itu kalo dia belum memaafkan,
katanya agar rasa bersalah bisa membantunya
untuk tidak mengulang kesalahan yang sama kelak.

saya, berdoa kebaikan untuk dia.
berdoa kebahagiaan,
tapi banyak yang bilang ke saya setelah tau cerita dia,
katanya karma itu ada, lebih menakutkan katanya.
saya tidak tau, itu bukan ranah saya.

doa terbaik untukmu dek,
biarkan orang yang kamu panggil mas itu pergi,
kamu berhak bahagia,
kami berdoa kebahagiaan untukmu,
karena kamu sudah berjuang dengan luar biasa.


- 23:06 / 04 Juli 2019

1 comment: