Prinsip
Dasar Animasi Karakter (bagian 1)
Seorang
animator harus mengetahui prinsip-prinsip dasar yang dikenal sebagai 12 prinsip
dasar animasi. Prinsip yang berlaku pada animasi 2D maupun 3D (termasuk paper
dan clay animation) adalah rangkuman sifat-sifat gerak di alam, terutama gerak
manusia. 10 prinsip pertama dikemukakakan oleh Frank Thomas & Ollie
Johnston dalam bukunya, Illusion
Of Life, tahun 1981. Lebih lanjut lagi John
Lasseter (sutradara film Toys
Story) menambahkan 2 prinsip lagi sehingga menjadi 12 prinsip dalam
makalahnya di SIGGRAPH 1987, yang berjudul ”Principles Of Traditonal Animation Applied To 3D Computer Animation”.
The animator must not only have the
technical ability to draw or pose characters, but also have a keen sense of
timing, of observation, mannerisms, and movement. In addition one must also be
an actor, have a sense of what makes something alive and natural. Bringing
these somewhat diverse fields of study together, the animator can achieve
something magical…the sense of bringing an inanimate character to life (Michael
B Comet, 1999).
Untuk
menjadi karakter animator handal diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya:
- Mempunyai
teknik animasi
-Keahlian
dibidang acting dan sinematography, dan tentu saja pemahaman mengenai proses
pembuatan film itu sendiri.
- Mengerti
mengenai proses penceritaan yang baik, yang dapat menarik perhatian penonton.
- Selalu
menyampaikan sesuatu kepada penonton dan dapat memancing reaksi penonton yang
menyaksikan karyanya, baik tertawa, sedih maupun gembira.
12 Prinsip Dasar Animasi Karakter
Untuk
memahami 12 prisip dasar animasi dapat dilihat dari sebuah gerak dan
memahaminya secara berurutan.
Kedua
belas prinsip tersebut adalah:
o
Pose
dan gerakan antara (Pose-To-Pose Action and Inbetween)
o
Pengaturan
waktu (Timing)
o
Gerakan
sekunder (Secondary Action)
o
Akselerasi
gerak (Ease In and Out)
o
Antisipasi
(Anticipation)
o
Gerakan
penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping Action)
o
Gerakan
melengkung (Arcs)
o
Dramatisasi
gerakan (Exaggeration)
o
Elastisitas
(Squash and Stretch)
o
Penempatan
di bidang gambar (Staging)
o
Daya
tarik karakter (Appeal)
o
Penjiwaan
peran (Personality)
Para
pemula terkadang sulit untuk membedakan elemen-elemen gerak di atas. Untuk
mempermudah dalam mempelajarinya kita bisa perhatikan gerakan yang sering kita
lakukan, misalnya berjalan, berlari dan meloncat.
1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween)
Sebagai
misal kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera.
Bentangkan film yang sudah jadi dan akan terlihat rangkaian gambar yang
berkesinambungan yang apabila diputar dengan kecepatan 24 frame pe detik (film)
atau 25 frame per detik (PAL) akan menghasilkan gambar bergerak. Terkadang
sulit untuk langsung meng-copy semua gerakan pada tiap frame. Untuk mempermudah seorang
animator akn membagi sekuens gerakan dalam 2 bagian, yaitu pose dan gerakan
antara. Pose adalah gerakan paling ekstrim dari tiap gerakan yang ada dan
inbetween adalh gerakan antara suatu pose ke pose lainnya. Pada
animasi 2D key animator akan menggambar key pose. Lalu inbetween melanjutkan
dengan membuat gerkan antara satu pose ke pose yang lainnya.
Prinsip
animasi pada boucing ball:
Key
frame terlihat pada posisi teratas dan terbawah dari bola
dan
Inbetween terletak diantara posisi key frame.
Mari kita amati gambar Ping-ping yang
sedang berjalan di bawah ini, kemudian kita bagi menjadi pose to pose dan
inbetween.
Pose
to pose dan inbetween pada animasi Pin-ping yang sedang berjalan.
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
- Pose
yang ada adalah :
1. Kaki
kiri melangkah ke depan.
2. Kaki
kanan melaju ke depan melangkahi kaki kiri.
-Inbetween
yang ada adalah:
1.
Gerakan langkah kaki kanan yang sejajar dengan kaki kiri.
2.
Gerakan langkah kaki kanan yang menyusul kaki kiri ke arah depan.
2. Pengaturan waktu (Timing)
Dengan
mengatur durasi gerakan, suatu karakter bisa terlihat berbeda dengan karakter
yang lain. Walaupun posenya sama, tetapi dengan durasi gerak yang berbeda,
maka ekspresi gerakan yang dihasilkan juga berbeda. Misalnya gerak
lambat (jarak antar key pose cukup jauh), bergerak biasa, atau gerak cepat
(jarak antar key pose lebih dekat).
Perhatikan
gambar Muti yang sedang berjalan di bawah ini.
Berbagai pose Muti dalm adegan berjalan.
Pada pose
pertama posisi kaki Muti sejajar. Pada pose ke dua, kaki kanan Muti diangkat
dan melangkah ke depan. Pada pose ke tiga posisi kanan Muti menjejak tanah dan
melangkahi berada di depan kaki kirinya. Pada pose ke empat, kaki kiri Muti
berada di depan kaki kanannya. Atur pose berulang-ulang. Dengan pengaturan
durasi yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
60 Frame - Muti berjalan sangat santai.
25 Frame – Muti berjalan
dengan kecepatan normal.
5 Frame – Muti berlari
dengan kecepatan tinggi.
#to be continoue....
No comments:
Post a Comment